Selasa, 24 Juni 2014

Jangan menangis, sayang..

Hari ini malam terakhir bermalam di asrama sebelum libur panjang. Awalnya aku pikir gaada yang spesial. Aku terlanjur terlarut dengan segala hal yang sedang beriak di kepalaku sampai ga sadar, kalau sebentar lagi kita akan bertemu bulan ramadhan dan besok sudah liburan. Ga ada lagi sahur bareng di kantin sambil ngantuk ngantuk, ga ada lagi buka puasa bareng di masjid, makan malam, dan semua rutinitas yang biasa aku dan teman teman lakukan bersama di asrama.

Apel malam selesai, seluruh siswa saling bersalam salaman memohon maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga dengan begini Ramadhan kita menjadi berkah dan dilancarkan oleh Allah, amin...

Tangan demi tangan kujabat, bahu demi bahu kurangkul, berpelukan, berciuman pipi, masih terasa biasa saja. Toh aku gaada musuhan sama temen temen, pikirku. Sampai akhirnya bertemu dengan ces, seketika flashback ke masa masa hut smaridasa ke-15... langsung sadar kalau banyak salah sama dia, maafin aku ces.. responnya kaku, terasa masih ada yang mengganjal di hatinya, terlebih sejak di pesawat kemarin. Aku peluk ces, dan saat itu juga air mata mengalir dengan derasnya..

"Udah fin, manusia kan ga ada yang sempurna. Semua pasti pernal punya salah.. udah gapapa, maafin aku juga yah. Jangan nangis"
Emangsih kalimatnya mainstream abis, tapi jadi ngena karena nada suaranya yang *insyaallah semoga aku ga kegeeran* ikhlas..

Langsung ngerasa bodoh, aku udah nyakitin perasaan seseorang demi orang lain dan setelah itu aku malah nyakitin orang lain ini karena orang lain yang lain.

Yaudalah itu masa lalu, yang penting sekarang semua sudah selesai dengan baik.. bisa diambil pelajaran untuk menjadi prbadi yang lebih baik.

Dari kejadian itu aku sadar pasti banyak banget kesalahan kesalahan yang pernah aku lakukan yang pastinya ga disengaja (manaada sih orang yang berniat dan sengaja melakukan kesalahan. Right?)

Jadi, pada kesempatan ini aku mau meminta maaf dari teman teman, ibu bapak guru, dan semua yang membaca tulisan ini. Aku minta maaf bukan karena ini mau puasaan, tapi karena aku memang sadar kalau aku manusia yang tentunya ga luput dari dosa. Dan berhubung momennya pas, mari kita saling memaafkan satu sama lain. semoga ibadah kita dilancarkan dan diterima oleh Allah swt... semoga kita menjadi pribadi yang baik di mata Allah, Amin :)

Rabu, 18 Juni 2014

Puisi Belajar dari Suramadu

Belajar dari Suramadu

Melaju terus
Melintasi laut
Menyebrang pulau
Karya anak muda negeriku
Jembatan Suramadu

Belajar dari selintas jembatan
Jarak bukan lagi hambatan
Karna selalu ada jalan
Untuk menyingkirkan halangan
Untuk menuju persatuan

Surabaya, 18 Juni 2014. 15:31 WIB

Selasa, 17 Juni 2014

School Project

Hey hey, Assalamualaikum Wr.Wb
Pertama tama saya ingin mengucapkan selamat tanggal 18, yaudasih ._.
Sebenarnya hari ini sampai tanggal 25 nanti masih termasuk hari belajar, sekolah memberi tugas untuk membuat sebuah project yang boleh dikerjakan sendiri maupun berkelompok sebagai syaratpengambilan KHS.

Nah, berhubung ada sebagian siswa (termasuk saya) ikut dalam program study tour dan tidak lepas dari tugas tersebut, jadi saya bersama teman saya yang bernama Masriyani berniat mengerjakan tugas dengan tema yang berkaitan dengan tempat-tempat yang kami kunjungi selama study tour.

Niatnya sih saya akan membuat puisi dan Yani akan membuat gambar dan kami akan berkolaborasi menciptakan sebuah project yang *uhuk bingung nyebutnya apa*

Berhubung ini masih di bandara jadi rempong kalo ngeblog banyak banyak, nantikan project kami ya!

Minggu, 15 Juni 2014

Puisi Tentang Negeri

Masih Ada Harapan

Hari sudah senja
Sebentar lagi sang malam akan tiba
Aku masih duduk selonjor di bangku teras
Menyaksikan matahari
Yang perlahan-lahan menghilang

Sembari merenung,
Kubiarkan udara malam menerjang pikiranku
Melintas membawa kembali hal-hal yang terlupakan

Seketika aku menggigil menyadari kepayahanku
Malu dengan diriku sendiri
Bagaimana bisa aku masih bersantai
Sedangkan waktu terus melaju
Bagaimana bisa aku masih berdiam diri
Di tengah negeri yqng semakin renta ini
Akankah masih ada harapan?

Bak siang yang berganti malam
Negeri ini perlahan terasa semakin gelap
Bak siang yang berganti malam
Negeri ini kedinginan
Bak siang yang berganti malam
Negeri ini dilanda kehampaan
Bak siang berganti malam
Apakah masih ada harapan?

Seketika aku menggigil menyadari kepayahanku
Bukankah aku ini generasi muda?
Bebanku semakin berat, negeri ini bergantung padaku
Bagaimana bisa aku
Menerangi
Menghangatkan
Mewarnai negeriku
Sedangkan aku belum apa apa
Apakah masih ada harapan?

Malam yang tadinya dingin tiba-tiba terasa panas mencekik
Aku resah
Aku gelisah
Segera aku masuk dan bersiap
Aku akan berjuang melawan kegelapan
Sebelum negeriku benar-benar jatuh, terpuruk, dan hancur
Bukankah masih ada harapan?