Kamis, 29 Mei 2014

Teluk Lombok dan Secuil Kenangan di Dalamnya (2)


Bismillah.
hari ini sebenarnya H-3 ujian semester genap. Entah apa yang mendorongku melakukan ini, tapi pada akhirnya jemariku tergerak untuk mengetik kata demi kata yang kini kamu baca. 

sesuai janji di postingan sebelumnya (Teluk Lombok dan Secuil Kenangan di Dalamnya) , aku mau melanjutkan cerita nih..

Kembang api yang tadinya meramaikan langit tahun baru perlahan-lahan tak lagi terlihat. Mungkin penduduk setempat sudah kehabisan stok kembang api yang harus dibeli di kota, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 01.27. Siapa juga yang jual kembang api jam segitu? siapa juga yang mau beli?

Masih sambil menikmati jagung bakar di dekat perapian, aku memandang jauh ke pantai yang ternyata semakin surut.

Shabrina, adikku yang luar biasa menyukai hal-hal yang berhubungan dengan hewan mengajak aku dan yanda turun ke pantai untuk sekedar jalan-jalan menikmatu hawa sejuk. dia bilang sih begitu, nyatanya untuk menemani dia berburu kelomang, kepiting, bintang laut, dan hewan pantai lainnya.

Ga terasa kami berjalan ke tengah, jauh dari sisi pantai. Angin semakin kuat berhembus, air perlahan lahan naik. Gerimis pun melengkapi rasa kedinginan kami. seketika kami jadi manusia dengan sebutan "butuh kehangatan" . kami pun memutuskan untuk kembali.

lelah. aku pun masuk ke dalam rumah singgah dan dengan mudah terlelap begitu saja. diikuti Shabrina yang tanpa kusadari kedatangannya tiba-tiba udah nemplok di sampingku. kami tertidur pulas, hingga pagi menjelang ...

Sudah pagi. sudah benar-benar 2014. aku mengawali hariku dengan segelas teh hangat buatan bunda. usai mengisi perut alias sarapan, kami menyiapkan diri untuk bermain. bermain air, bermain pasir, bermain lah pokoknya.

Belum lengkap rasanya kalo ke pantai tapi ga nyobain water sport yang ada disitu. Berhubung masih pagi dan yang ada baru banana boat, akhirnya kami main banana boat. Sebenarnya masih ada wahana lain seperti flying fish, kano, dan sebagainya. Tapi ya itu, belum buka. Mungkin yang punya bukan penganut kepercayaan yang bilang kalo kesiangan "rejeki dipatok ayam"

Selesai sudah cerita tentang pantai teluk lombok. Sebenernya ga asik kalau cuma diceritain, serunya kalau datang langsung. Jadi kalau ada kesempatan, ga ada salahnya kan main main ke Sangatta?  :)